Problema pelajaran TIK

Secara umum: 
Kurikulum pendidikan untuk bidang Teknologi Informasi dan Komputer secara teori memang sudah cukup bagus, tetapi sebenarnya pelajaran ini tidak hanya perlu teori tetapi lebih penting prakteknya. Untuk sekolah yang berada di kota memang ini tidak terlalu banyak kendala. Akan tetapi di daerah masih banyak sekolah yang hanya belajar teori dan hanya membayangkan bentuk komputer dan apa yang ada di dalamnya. Tentu ini mengakibatkan pelajaran itu tidak efektif dan jauh dari harapan. Target agar anak sekolah pun mengerti tidak bisa  terpenuhi. Selain itu dari sisi guru pun akan sangat sulit mengajar karena tidak ada praktek. Keadaan sebenarnya dilapangan masih sangat banyak sekolah di daerah-bahkan ada yang dikota,  yang belum memiliki laboratorium komputer.

Pelajaran Internet:
Kalau kita lihat pelajaran internet sudah ada di pelajaran SMP kelas 9. Namun jangan kan di desa/daerah di kota saja pun masih banyak sekolah yang belum bisa menyediakan akses internet di laboratorium. Tentu ini mengharuskan siswa berpraktek sendiri di luar atau warnet. Memang ada beberapa yang difasilitasi sekolah mereka untuk menyewa warnet untuk praktek. Ini masih menjadi problema bagi sekolah-sekolah, artinya kurikulum ini tidak didukung dengan keadaan dilapangan. Memang kita tidak bisa abaikan sekolah yang bisa menyediakan akses internet terutama beberapa sekolah negeri. Tapi pendidikan kan untuk semua. Seharusnya pendidikan di daerah juga sama pentingnya dengan di kota. Sekolah swasta sama pentingnya dari sekolah negeri. Guru negeri sama pentingnya dengan guru swasta. Sering kali pemerintah membuat diskriminasi antara guru negeri dan swasta. Ini mengakibatkan semakin tertinggalnya kesejahteraan guru swasta dan pendidikan di sekolah swasta daripada sekolah negeri. Memang banyak guru swasta lebih sejahtera daripada guru negeri, akan tetapi tak dapat dipungkiri masih sangat banyak guru belum sejahtera baik negeri maupun swasta.